TMII Bisa Dijadikan Sebagai Pusat Kegiatan Sosial Budaya Publik
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengungkapkan Taman Mini Indonesia Indah (TMII) usai dilakukan penataan untuk mendukung gelaran KTT G20 dapat menjadi pusat kegiatan sosial dan budaya masyarakat.
"Pemerintah berharap TMII dapat menjadi pusat kegiatan sosial budaya, termasuk rekreasi warga Jakarta dan sekitarnya, seperti layaknya Gelora Bung Karno (GBK)," ujar Juru Bicara Kementerian PUPR Endra S. Atmawidjaja dalam keterangannya di Jakarta, Rabu.
Endra menambahkan, kota-kota besar Indonesia membutuhkan banyak ruang terbuka publik seperti TMII dan GBK agar kotanya lebih hijau, nyaman dan humanis.
Kementerian PUPR telah selesai merenovasi seluruh sarana dan prasarana di kawasan TMII, DKI Jakarta. Renovasi TMII merupakan salah satu penugasan khusus Presiden Joko Widodo kepada Kementerian PUPR untuk melaksanakan pembangunan infrastruktur dalam rangka mendukung penyelenggaraan Presidensi Indonesia dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20.
TMII merupakan kawasan taman wisata yang merangkum ragam budaya bangsa Indonesia dan kebhinekaan yang sejak dibangun pada 1975 belum pernah dilakukan renovasi.
Penataan kawasan TMII dilakukan Kementerian PUPR secara besar-besaran dengan mengadopsi konsep destinasi wisata rakyat yang mengedepankan suasana lebih alami dan hijau.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, TMII merupakan tempat rekreasi populer yang sudah dibuka sejak tahun 70-an.
"Kita mulai renovasi atas perintah Presiden Joko Widodo untuk menjadikan TMII menjadi destinasi wisata yang lebih aman, nyaman, dan sehat," kata Basuki.
Kegiatan renovasi TMII dimulai sejak Januari 2022 dan telah selesai 100 persen pada pertengahan Oktober 2022. Seluruh infrastruktur siap untuk diresmikan meliputi area penataan bangunan seluas 7,71 hektare dan kawasan seluas 26,56 hektare.
Posting Komentar untuk "TMII Bisa Dijadikan Sebagai Pusat Kegiatan Sosial Budaya Publik"